- See more at: http://www.g-bloog.com/2013/09/cara-membuat-banner-slider-di-header.html#sthash.XtN4Zjdq.dpuf

SELAMATA DATANG DI BLOG DESA SIRNAGALIH CISURUPAN GARUT Untuk lihat berita cari di bawah

Jumat, 27 Januari 2012

Berita seputar Garut. http://desa-sirnagalih.blogspot.com

Bupati Pinta Penyaluran Raskin Perhatikan 6 Ketepatan

Share 
Bupati Garut H. Aceng HM Fikri,S.Ag meminta agar pelaksanaan penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) tahun 2012 lebih baik dari tahun sebelumnya. Dalam pendistribusiannya harus memperhatikan 6 ketepatan, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga dan tepat administrasi.
Bupati menghendaki agar pada tahun 2012 ini, tidak adan laporan maupun temuan yang menyatakan adanya indikasi penyimpangan terhadap penyaluran raskin. Berdasarkan catatan pemerintah daerah, tahun 2011 tercatat sekitar 5 kasus pidana yang melibatkan kepala desa, yang diduga melakukan penyimpangan terkait penyaluran raskin. Hal tersebut tentunya menghambat proses penyaluran tahap berikutnya, yang pada akhirnya seringkali menimbulkan persoalan dimasyarakat.
Hal tersebut sampaikan Bupati saat Launching Penyaluran Raskin Tingkat kabupaten Garut tahun 2012, kamis (26/1) di lapang apel Setda. Hadir Sekretaris Daerah kabupaten Garut H. Iman Alirahman,SH,M.Si, Kepala Divisi Regional Perum Bulog Jawa Barat Usep Karyana, Ali Ardi kepala Sub divisi regional wilayah Ciamis, serta para unsur pimpinan daerah dan para camat se-Kabupaten Garut.
Lanjut Bupati Aceng, Program raskin merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berjalan secara rutin sejak tahun 1998.  Melalui program ini, pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan hak atas pangan. Program ini telah berperan dalam menjaga stabilitas pemenuhan kebutuhan pangan, khususnya bagi masayarakat miskin.
Program raskin merupakan program strategis, untuk itu harus didukung secara maksimal dengan menjalankan fungsi koordinasi yang baik. Kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan program raskin tahun 2012, khususnya anggota tim koordinasi, untuk memperhatikan secara cermat dan seksama terkait dengan seluruh aspek dalam tahapan penyaluran raskin, mulai dari perencanaan sampai pelaksaaan monitoring dan evaluasi. Jangan sampai masalah timbul dikemudian hari. Demi akuntabilitas, yang tak kalah penting agar tim mengintensifkan unit pengaduan masyarakat, agar setiap persoalan terkait penyaluran raskin dapat segera diselesaikan. Pinta Bupati.
Bupati juga menyampaikan, pelaksanaan program raskin tahun 2011 sudah dinilai cukup baik.  Secara total dari alokasi sebanyak 39.781.800 KG yang ditujukan bagi 221.010 RTS, dapat terealisasi 100 persen. Meskipun untuk penyerapan raskin ke-13 hanya terealisasi sebesar 92,07 persen dari total alokasi sebanyak 3.315.150 KG.
Asisten Administrasi Perekonomioan Setda Garut,Ir Edi Muharam,M.Si, dalam laporannya menyebutkan, Sebanyak 16.575.750 KG Beras Untuk Keluarga Miskin (raskin) segera disalurkan. Berdasarkan pagu raskin yang ditetapkan untuk tahun 2012, 221.010 rumah tangga sasaran (RTS) di kabupaten Garut akan menerima jatah. Alokasi masing-masing RTS sebanyak 15 KB/bulan, dengan harga dari titik pendisitribusian sebesar Rp.1600/KG.
Alokasi Raskin tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat selama 5 bulan kedepan. Sementera untuk jatah bulan Januari dan Pebruari sebanyak 6.630.300 KG akan disalurkan serentak pada bulan ini. Untuk pagu raskin bulan juni sampai desember mendatang, akan disampaikan pada bulan april 2012 dengan merujuk pada data terpadu hasil PPLS 2011.
Sementara itu, Usep Karyana menyatakan rasa gembiranya atas kepedulian dan komitmen Pemerintah Kabupaten Garut terhadap pelaksanaan raskin. Hal tersebut dilihat dari prosentase pencapaian penyaluran raskin yang terus meningkat. Di wilayah priangan, hanya kabupaten Garut dan banjar yang penyalurannya mencapai 100 persen.
Jumlah beras yang disalurkan setiap bulannya dalam program raskin, telah diakui banyak pihak, mampu menjadi alat stabilitasi harga beras yang cukup efektif. Bagi propinsi Jabar, dengan disalurkanya raskin setiap bulan berarti sejumlah 2,8 juta rumah tangga tidak melakukan pembelian beras ke pasar sehingga mampu mengintervensi pasar pada sisi permintaan. Khusus untuk Garut, berarti setiap bulan terdapat 221 ribu RTS yang tidak membeli beras ke pasar. Jumlah tersebut cukup besar yang mampu menjadi alat stabilitasi harga.
Usep meminta, dukungan pemerintah kabupaten Garut akan menjadi pendorong utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan, sehingga setiap rumah tangga sasaran (RTS) dapat menjaga ketahanan pangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar